Rasa gelisah ini terus menyayat dalam kesunyian yang rapuh
Namun kau tetap membuat kulit terasa dingin ketika di gampar angin
Kenangan gumam cinta itu, terus meledak-ledak dalam keheningan diamku
Begitu terasa adanya dalam jantungku
Dentumannya memicu reaksi berantai sekujur darahku
Kini bertengger menjelma kangker kronis dalam palung hatiku
Penyakit kronis yang terus melekat lantas berkarat
Kenangan gumam yang membuat kering kerontang ilalang dermaga hatiku
Walau waktu berlalu, tak lantas mudah mengubur hatiku
Yang tetap terpenuhi dengan busa-busa asam yang selalu,
Bercampur duka-derita disetiap kegetiran ingatan raut-kelut wajahmu
Dan membuatku kembali berpeluh sekujur sasarku
Aku terus merasakan cakaran gelisah itu kian menjerat pedih
Ketika aku menuliskan kenangan senandung ini
Disebuah sela-sela tempat sempit yang masih tersisa asa
Dari ruang sakit hayatku
bandung, 6 januari 2010
Komponen Sistem Informasi Berbasis Komputer
11 tahun yang lalu
komen ah....
BalasHapus